ASUHAN PADA MASA NIFAS
MASA NIFAS DAN PERAWATAN BAYI
– Masa nifas adalah masa 6 minggu pasca persalinan.
– Peluruhan desidua setelah kelahiran mengakibatkan keluarnya sekret vagina fifiologis, disebut lokia.
– Pada periode pascapersalinan, tanda vital ibu harus sering diukur, palpasi fundus uteri untuk memastikan kontraksi uterus baik, dan monitor jumlah perdarahan pervaginam.
– Segera setelah lahir, neonatus harus menerima profilaksis oftalmik topikal ( untuk mencegah oftalmia neonatorum) dan vitamin K (untuk cegah penyakit perdarahan karena adanya defisiensi fisiologis faktor koagulasi)
– Ibu menerima imunoglobulin anti D (jika ibu Rh negatif dan bayi Rh positif ), dan vaksin MMR ( jika ibu tidak imun pada rubella )
– Kontrasepsi untuk cegah kehamilan
– Konseling kontrasepso dan pemberian ASI
PATOLOGI NIFAS
Mastitis
– Adalah infeksi regional pada parenkim payudara, biasanya disebabkan oleh Staphylococcus Aureus
– Merupakan diagnosis klinis yang disertai demam, menggigil, dan eritema payudara fokal unilateral dan edema
– Terjadi pada minggu ke 3 atau 4 masa nifas
– Pengobatan : mengatasi sumbatan duktus ( lanjutkan pemberian ASI ), pereda gejala, dan antibiotik
– 10% akan mengalami abses sehingga perlu dilakukan drainase dengan pembedahan
Endometritis
– Merupakan infeksi polimikroba pada endometrium yang seringkali menyerang miometrium.
– Faktor resiko : seksio sesarea, ketuban pecah memanjang, pemeriksaan vagina berulang, dan manual plasenta
– Merupakan diagnosis klinis yang ditandai oleh demam, sekret vagina purulen yang berbau, dan atau peningkatan jumlah perdarahan pervaginam
– Sering terjadi pada minggu ke 5-10 persalinan
– Pengobatan : antibiotik spektrum luas ( sampai 24 jam bebas demam), dan dilatasi kuretase (jika dicurigai ada hasil konsepsi yang tertinggal)
– Komplikasi : abses, trombophlebitis